Resensi buku Manusia Setengah Salmon

06.25

MANUSIA SETENGAH IKAN RADITYA DIKA


Judul              : Manusia Setengah Salmon
Penulis           : Raditya Dika
Penerbit         : GagasMedia
Tahun Cetak :
-          Cetakan pertama, 2011
-          Cetakan kedua, 2011
Jumlah halaman, ukuran buku : viii +264 hlm; 13 x 20 cm
Harga             : Rp50.000

            Dalam kesempatan kali ini saya akan meresensikan sebuah buku novel non fiksi yang ditulis oleh Raditya Dika. Saya meresensikan buku ini untuk memenuhi nilai ujian praktik mata kuliah Bahasa Indonesia. Bukan hanya untuk memenuhi nilai tapi ada beberapa alasan yang membuat saya tertarik dalam membuat resensi novel ini. Alasan saya meresnsikan buku ini adalah, karena penulisnya yang sangat terkenal dengan humornya, terkenal dengan kata-kata bijaknya yang sering ditulis di akun media sosial twitter, penulisnya juga sudah menulis beberapa buku. Buku yang ditulis berdasarkan dengan pengalama selama hidupnya. Saya meresensikan buku ini juga karena ketertarikan saya dalam menulis resensi novel non fiksi. Saya sudah pernah menulis resensi novel fiksi, sekarang saya mencoba menulis resensi novel non fiksi, sesuai dengan panduan dosen dan teman-teman lainnya
Buku karya Raditya Dika merupakan buku komedi non fiksi terfavorit di Indonesia. Banyak orang-orang yang memburu buku Raditya Dika. Cerita pengalamannya yang selalu membuat pembaca tertawa. Tidak banyak orang yang tertarik dengan buku non fiksi. Tapi Raditya Dika mengemas cerita dengan mernarik, dan membuat orang sangat tertarik dalam membaca buku non fiksi. Buku-buku yang ditulis oleh Raditya Dika selalu membuat orang tertarik. Awal pembaca tertarik dalam membaca bukunya dengan melihat fisik buku terlebih dahulu. Buku-buku yang ditulis oleh Raditya Dika cover nya sangat menarik, selalu membuat orang tertawa. Cover buku Raditya Dika selalu ada gambar penulisnya yaitu Raditya Dika. Di setiap bukunya di cover selalu ada gambar Raditya Dika. Covernya yang sangat khas membuat orang tertarik dalam membaca. Ditambah lagi dengan isinya yang lucu, selalu membuat orang terhibur.
            Buku novel Raditya Dika ini sangat inspiratif bagi saya. Banyak pesan moral yang tersimpan dalam tulisan-tulisannya dibuku ini. Cerita pengalamannya yang dikemas secara menarik di dalam buku, sangat menarik pembaca. Pengalaman-pengalaman selama hidupnya yang diceritakan dikemas secara menarik, ada unsur komedinya. Unsur yang diberikan oleh penulis ini yaang membuat buku ini sangat khas, tidak seperti buku non fiksi yang lainnya. Tampilan fisik buku yang seperti novel pada umumnya, tapi di dalam buku tidak hanya text saja tapi ada beberapa gambar ilustrasi. Dalam buku ini ada gambar ilustrasi yang membuat pembaca tidak bosan. Di dalam buku ini juga ada kutipan-kutipan yang diambil dari media sosial Twitter. Kutipan ini yang memberikan ciri khas pada buku ini. Buku ini juga menggunakan kata yang sangat mudah dimengerti pembaca.
            Penulis buku ini adalah Raditya Dika. Raditya Dika adalah seorang penulis, stand up comedy, aktor, model, seleb tweet, dan sutradara film. Awalnya Raditya Dika dikenal lewat akun sosial medianya yaitu Twitter. Sebelum adanya Twitter, Raditya Dika menulis pengalaman pribadinya sehari-sehari di Blog-nya. Tulisan-tulisan yang berasal dari Blog-nya itu dijadikan sebuah buku. Raditya Dika menulis buku pertamanya pada tahun 2005 yang berjudul “Kambing Jantan” masuk kategori best seller. Buku tersebut menampilkan kehidupan Raditya Dika saat kuliah di Australia. 
            Tulisan Raditya bisa digolongkan sebagai genre baru. ketika merilis buku pertamanya tersebut, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi. Apalagi bergaya diari pribadi. Raditya Dika memiliki ciri khas tersendiri jika dibandingkan dengan penulis lainnya, yaitu pada setiap judul karya tulisan yang dibuatnya selalu mengangkat nama-nama hewan salah satunya adalah "Kambing Jantan". Buku yang ditulis sangat menarik pembaca karena pembawaanya yang lucu. Buku yang ditulisnya selalu dijadikan sebuah film. Buku yang diangkat ke dalam film diperankan oleh dirinya sendiri dan disutradarai oleh dirinya sendiri juga. Film yang diangkat dipernakan oleh dirinya sendiri, menjadi ciri khas tersendiri.
            Raditya Dika lahir pada tanggal 28 Desember 1984, di Jakarta. Nama aslinya adalah Dika Angkasaputra Moerwani, namun ia menggantinya saat duduk di bangku kelas 4 SD. Saat itu ia meminta izin kepada orang tuanya untuk mengganti namanya dari Dika Angkasaputra Moerwani menjadi Raditya Dika. Raditya Dika mengawali keinginan untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya saat ia memenangi Indonesian Blog Award. Raditya juga pernah meraih Penghargaan bertajuk The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat. Dari pengalaman itu, ia mencetak tulisan-tulisannya di blog kemudian ia menawarkannya ke beberapa penerbit untuk dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak, tapi kemudian ketika ia ke Gagasmedia, sebuah penerbit buku, naskah itu diterima.
Raditya sukses menjadi penulis dengan keluar dari arus utama. Raditya Dika tampil dengan genre baru yang segar, yaitu komedi. Membuat dia berbeda dari penulis lain adalah ide nama binatang yang selalu di pakai dalam setiap judul bukunya. Dari buku pertama hingga terbaru, semua judulnya mengandung nama binatang. Baginya, ini adalah titik penjualannya. Bukunya selalu sukses di pasaran, tidak jarang bukunya menjadi Best Seller di toko buku. Salah satunya buku yang berjudul “Manusia Setengah Salmon”.
            Dalam buku Manusia Setengah Salmon ini bukunya menjadi Best Seller di toko buku. Banyak sekali cerita yang menarik di dalam buku ini. Buku ini ada sembilan belas bab, bab-bab ini bercerita tentang pindah rumah, pindah hubungan keluarga, sampai pindah hati, ada bab yang berisi tulisan galau, observasi ngawur, dan lelucon singkat khas Raditya Dika. Pengalamannya sangat menarik membuat orang tertawa karena umpatan-umpatannya.  Di dalam buku ini Raditya Dika menceritakan tentang pengalaman pertukaran pelajar ke Belanda, jalan-jalan ke Italia bersama keluarganya. Pesan-pesan moral selalu ada di setiap babnya. Tulisannya yang tidak membosankan.
Buku ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Kelebihan buku ini adalah, cover nya yang sangat menarik dan judulnya juga sangat menarik. Tulisannya yang tidak dibuat-buat selalu menjadi ciri khas penulis Raditya Dika. Pembatas buku ini juga sangat menarik, tidak seperti pembatas buku lainnya. Bahasa yang digunakan tidak berat, sangat mudah dipahami, karena buku ini menggunakan bahasa sehari-hari. Pesan moral yang sangat banyak dapat diambil dari buku ini. Raditya Dika menulis disetiap babnya selalu ada pesan moral yang dapat diambil.

            Buku non fiksi yang diktagorikan komedi ini sangat menarik dibaca tapi ada beberapa kekurangan dari buku ini. Ada beberapa tulisan yang dipaksakan lucu sehinnga menjadi tidak jelas. Di dalam buku ini juga ada beberapa kata-kata yang menurut saya tidak sopan jika dibaca oleh anak-anak. Beberapa kata-kata kotor terdapat di buku ini. Tapi dari sisi lain kata-kata ini merupakan ciri khas yang dimiliki oleh penulis. Raditya Dika selalu menulis dengan ekspresinya, salah satu ekspresinya itu adalah kata-katanya. Kata-kata merupakan salah satu ekspresi penulis. Raditya Dika selalu mendapatkan ekspresinya ketika menulis dan selalu membuat pembaca terbawa oleh ekspresinya.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe